Pengaruh Aktivitas Sosialisasi Partai Politik terhadap Party Advocacy oleh Millennial Voters (Objek Studi: PDIP)
By: Pionika, Sella.
Contributor(s): Sulaeman, Tiffany.
Material type: TextPublisher: Jakarta : Universitas Prasetiya Mulya, 2018Edition: .Description: xiv, 153 p. ; ill. ; tab. ; 26 cm.ISBN: .ISSN: .Subject(s): @s1marketing | Brand loyaltyItem type | Current location | Collection | Call number | Status | Date due | Barcode |
---|---|---|---|---|---|---|
Tugas Akhir S1 Elektronik | BSD Campus Office | Elektronik | S1-0000978 (Browse shelf) | Not For Loan | ES1-000978 | |
S1 Riset | BSD Campus Office | Tugas Akhir | S1-0000978 (Browse shelf) | Not For Loan | S1-0000978 | |
CD Tugas Akhir S1 | BSD Campus Office | Compact Disk | S1-0000978 (Browse shelf) | Not For Loan | TA-0000978 |
Penelitian ini menggunakan model sintesa dari konsep CBBE (Consumer Based Brand Equity) oleh Keller dan model PBE (Political Brand Equity) yang dikembangkan oleh Ahmed et al. (2015) yang telah diadaptasikan dengan kondisi perpolitikan di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aktivitas sosialisasi PDIP terhadap party advocacy dalam konteks millenials voters. Penelitian ini menggunakan lima variabel yaitu party socialization process, party awareness, party image, attitude loyalty, dan party advocacy. Konteks millennials voters di dalam kontestasi politik di Indonesia menjadi fenomena menarik. Hal ini disebabkan karena pada pemilu 2019, jumlah generasi millennials menyumbang sebesar 48% atau 83 juta jiwa dari total pemilih. Proporsi tersebut merupakan yang terbesar jika dibandingkan dengan generasi lainnya seperti generasi X yaitu 53 juta jiwa (20%) dan generasi baby boomer yang hanya 35 juta jiwa (13%) saja. Oleh karena itu, millennials merupakan target sasaran politik yang sangat potensial. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan secara cross-sectional, yaitu penelitian yang hanya dilakukan di satu waktu dalam periode tertentu. Pada penelitian ini, data dihimpun melalui survei dengan menggunakan wahana kuisioner online dan tatap muka (offline). Unit analisis yang ditelaah adalah 239 orang responden sebagai sampel dari individu yang berusia 22-28 tahun yang berdomisili di Pulau Jawa serta merupakan eligible voters untuk Pemilihan Umum Presiden di tahun 2019 mendatang. Berdasarkan hasil analisis, ditinjau dari tujuan penelitian maka dapat disimpulkan lima hal. Pertama, socialization process berperan dalam menggerakan party awareness. Kedua, socialization process juga berperan dalam menggerakan party image. Ketiga, tidak ada hubungan langsung antara party awareness dengan attitude loyalty untuk partai PDIP. Sebaliknya, party image berperan dalam memperkuat attitude loyalty. Dan terakhir, attitude loyalty juga terbukti berperan dalam membentuk party advocacy.
There are no comments for this item.