Jumlah perjalanan wisata dalam negeri yang dilakukan oleh wisatawan nusantara terus meningkat setiap tahunnya. Salah satu peran pemerintah yang mendongkrak peningkatan tersebut adalah dengan mengadakan festival kebudayaan di seluruh pelosok negeri termasuk di kota Jakarta. Dengan berbagai atraksi dan acara yang disuguhkan dari pihak penyelenggara, membentuk berbagai pengalaman bagi para pengunjung festival. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh pengalaman pengunjung yang diukur oleh empat dimensi pembentuk pengalaman rumusan Pine dan Gilmore (1998) yaitu education, entertainment, esthetics, dan escapism terhadap memori pengunjung event dengan dampaknya kepada kepuasan serta loyalitas terhadap destinasi event tersebut. Objek penelitian kali ini adalah beberapa event di Jakarta yang mempromosikan kebudayaan Betawi yaitu Festival “Gelar Budaya Betawi” yang diselenggarakan di Bintaro pada tanggal 13-14 Mei 2017 dan di Ragunan pada tanggal 20-21 Mei 2017. Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan menyebarkan 297 buah kuisioner secara intercept kepada pengunjung berdomisili di luar kota Jakarta yang ditemui secara langsung di dalam kedua festival tersebut. Mayoritas pengunjung kedua festival berasal dari SES C, dengan sebagian besar dari responden merupakan “Generasi Y” dan “Generasi Z”, dan berprofesi sebagai pelajar atau mahasiswa. Metode pengujian data penelitian yang digunakan adalah factor analysis dan structured equation modeling (SEM) melalui AMOS.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat dimensi secara positif dapat membentuk pengalaman pengunjung. Namun, untuk kedua festival ini, dari empat dimensi hanya tiga dimensi saja, yaitu entertainment, escapism, dan esthetics yang memiliki pengaruh signifikan terhadap memori pengunjung yang kemudian memiliki dampak kepada kepuasan serta loyalitas mereka terhadap kota Jakarta.